Jumat, 26 Februari 2010

Wisata Sejarah Di Kota Modern

Jakarta, ibu kota Negara kita itu terkenal dengan modernisasinya, terlihat dari gedung-gedung tinggi yang dibangun di sana-sini. Dan perkembangan teknologi yang pesat di kota ini. Tapi tidak bisa dipungkiri kalau kota ini juga memiliki sejarah karena Jakarta sekarang sudah berumur 480 tahun. Ada beberapa tempat di Jakarta yang bisa kita kunjungi untuk mencium bau-bau sejarah kota ini. Diantaranya adalah :

Musium Fatahillah :

Musium ini dulu adalah balai kota, balai kota ini di bangun dari tahun 1707 sampai tahun 1710 oleh pemerintah Belanda, dan diresmikan sebagai musium kota Jakarta pada tahun 1974.

Saat masih menjadi balai kota, bangunan ini juga berfungsi sepagai penga
dilan rakyat yang melawan pemerintahan Belanda, para terdakwa sehari sebelum disidang akan mendekam terlebih dahulu di ruang tahanan yang berada di bawah bangunan ini. Dan jika terdakwa terbukti bersalah tidak tanggung-tanggung terdakwa akan di hokum gantung. Saat terdakwa dieksekusi, warga diundang untuk menyaksikannya dengan cara membunyikan lonceng yang ada di atas gedung.

Ternyata sejarah tersebut cukup mengerikan untuk se
buah wisata bangunan tua, entah sudah berapa korban yang dieksekusi di bangunan ini. Kejadian-kejadian itu terjadi saat Jakarta masih bernama Batavia.

Namanya juga musium, tentu saja di dalamnya terdapat benda-benda bersejarah yang bernilai tinggi. Benda-benda tersebut menggambarkan perkembangan Jakarta dari mulai zaman prasejarah hingga sekarang. Diantaranya ada mata uang VOC, perabotan-perabotan zaman belanda. Dan lain-lain. Wisata ini sangat menarik bagi pecinta sejarah-sejarah kota, juga bagi pecinta misteri…. (n.n)

Pelabuhan Sunda Kelapa :

Sebenarnya tempat ini lebih tepat disebut jalur transportasi, tapi apa salahnya jika kita menengok sejarahnya. Sejarahnya pelabuhan ini dulu adalah pelabuhan terpenting yang ada di Jakarta. Dan saat itu merupakan pelabuhan terpenting bagi kerajaan Padjajaran. Karena banyak kapal-kapal berlabuh di pelabuhan ini, kapal-kapal tersebut membawa porcelen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, anggur, dan lain-lain untuk ditukarkan dengan rempah-rempah.

Setelah masuknya islam ke Indonesia dan penjelajah dari eropa pelabuhan ini menjadi rebutan karena dapat menjadi sarana penting bagi penyebaran ajaran-ajaran. Tapi saat pemerintah belanda dating pelabuhan ini akhirnya dikuasai belanda selama kurang lebih 300 tahun.

Setelah dikenal sejak abad ke-12 sampai sekarang pelabuhan sunda kelapa mengalami perubahan besar-besaran, apalagi setelah Indonesia merdeka. Pelabuhan ini kini memiliki luas 760 hektar dan dapat memuat kapal sebanyak 65 kapal antar pulau.

Jika ingin menikmati laut beserta keramaiannya tempat ini cocok untuk anda datangi. Karena memang beginilah Jakarta, selalu sibuk bahk
an di hari libur.

Kalibesar :


Kalau kalia
n suka wisata yang berbau seejarah. Tempat ini menawarkannya. Karena selain dapat menikmati suasana jadul, tempat ini juga bisa membuat pikirananda memikirkan sejarah tempat ini karena memang sudah cukup tua sehingga penat anda perlahan-lahan akan hilang.

Kalibesar sendiri adalah nama jalan di utara kota Jakarta. Epanjang jalan ini terdapat banyak sekali bangunan-bangunan cina kali itu sendiri menjadi tempat kapal bongkar muat barang. Hingga akhirnya pada tahun 1740, terjadi kerusuhan di Jalan Kalibesar dan banyak rumah penduduk dibakar. Pada tahun 1870, Jalan Kalibesar dibangun kembali.

Di Jalan Kalibesar terdapat bangunan berlantai dua dan berwarna merah. Nggak heran kalau bangunan ini disebut Toko Merah. Bangunan ini sangat terkenal pada zaman dulu karena pernah ditinggali oleh beberapa Gubernur Jenderal VOC. Saat ini bangunan Toko Merah masih berdiri kokoh dan digunakan sebagai perkantoran.

Selain Toko Merah, di Jalan Kalibesar juga terdapat jembatan gantung yang diberi nama Jembatan Kota Intan. Jembatan yang dibangun pada tahun 1628 ini bisa diangkat dan diturunkan apabila ada kapal atau perahu yang lewat. Jembatan Kota Intan dilengkapi pengungkit untuk menaikkan sisi bawah jembatan. Apabila ada kapal atau perahu yang lewat, maka penjaga jembatan akan segera menarik pengungkit jembatan tersebut. Sekarang jembatan tersebut tidak bisa digunakan lagi karena umurnya yang sudah tua.

sumber majalah bravo

6 komentar:

  1. Negeri kita ini... duh, eloknya...
    NB: Link dah dipasang, Mas. :)

    BalasHapus
  2. Wah, sahabat2ku sudah ada di sini. Mas Agus dan Mas Khery Sudeska. OK. Link sudah Nangkring di blog saya. Saya juga follow blognya. Follow balik, ya...

    Sekalian, barangkali mau pindah domain ke dot com, ditunggu partisipasinya di Wiyasa.com

    Tutorialnya bisa dibaca di sini:
    Cara Pindah Domain

    Terimakasih.

    Salam YAKIN SUKSES !!!

    BalasHapus
  3. @agus : makasih, tar saya sering kunjungin blog anda
    @Khery : itu baru satu dari jutaan keelokan negeri ini, tunggu selanjutnya ya
    @Andri : siap, asya bakal follow balik.
    sering2 mampir ya!

    BalasHapus
  4. bagus sekali foto-fotonya mas, ambil sendiri tuh ?.

    BalasHapus
  5. @ricky : saya bloger baru, jadi fotonya masih ngandelin dari internet.
    bukan saya sendiri yang motret.

    BalasHapus