Selasa, 23 Februari 2010

MAMPIR SEJENAK DI CIREBON UNTUK SEGA JAMBLANG

Jika kamu sedang dalam perjalan dari Jakarta ke Jawa Tengah atau Jawa Timur melalui jalur Pantura. Sempatkanlah singgah di Cirebon Kota Berintan untuk mengisi perut anda yang keroncongan. Di kota ini ada bemacam-macam makanan yang lezat dan bercitarasa tinggi. Salah satunya sega Jamblang. Tidak akan sulit mencarinya, sepanjang jalan dari Indramayu ke Cirebon, di setiap tepi jalannya banyak orang yang menjajakan masakan ini.


Nama sega Jamblang diambil dari salah satu daerah di Cirebon tempat asal para pedagang sega Jamblang yaitu Jamblang, dan sega yang berarti nasi. Jadi sega Jamblang berarti nasi Jamblang.

Sejarahnya masakan ini dulu diperuntukan untuk pekerja paksa zaman Belanda yang sedang membuat jalan dari Anyer ke Panarukan yang melewati Kabupaten Cirebon. Saat itu nasinya dibungkus dalam daun jati. Alasannya agar nasi tahan lama dan tetap pulen. Mengapa? Karena daun jati memiliki pori-pori yang bisa membuat nasi awet.

Sampai saat ini sega Jamblang masih dibungkus dalam daun jati. Cara penyajian masakan ini adalah prasmanan, artinya anda bisa memilih sendiri lauk yang akan dibungkus dalam daun jati tersebut. menu yang tersedia antara lain sambal goreng, tahu sayur, semur hati atau daging, sate kentang, paru-paru, telor dadar, dan lain-lain.

Walaupun menunya sangat banyak dan beragam, jangan kawatirkan harganya, harganya cukup murah untuk makanan yang enak. Karena memang dahulu juga sega Jamblang dijual untuk buruh kasar dipelabuhan Cirebon.

Masakan ini menjangkau seluruh kaum, miskin-kaya, tua-muda, bahkan pejabat di Cirebon pun masih menikmati makanan kuli ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar